Tingkat Harga Keseimbangan

                Berbicara mengenai keseimbangan harga pasar tidak lepas membicarakan mengenai hukum permintaan dan hukum penawaran. Hukum permintaan menjelaskan bahwa jika harga berubah naik maka jumlah barang yang diminta akan berubah menjadi berkurang dan sebaliknya. Sedangkan hukum penawaran menjelaskan bahwa jika harga berubah naik maka jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen akan berubah bertambah dan sebaliknya. Harga keseimbangan pasar merupakan suatu proses interaksi perubahan dari kedua hukum permintaan dan penawaran dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya.

Tingkat Harga Keseimbangan-1
Proses terciptanya harga keseimbangan dapat dijelaskan dengan mengunakan kurva permintaan dan penawaran di bawah ini. Lihat gambar 1, pada posisi ini harga pada P1 , jumlah barang yang diminta konsumen sebanyak Q2 sedangkan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen sebanyak Q1 dimana Q2 > Q1. Apa yang terjadi dengan kondisi seperti ini? Dipandang dari sudut konsumen bahwa harga P1 merupakan harga yang paling menguntungkan karena dengan harga sebesar P1 daya beli konsumen masih mampu untuk mencukupi permintaannya. Dipandang dari sudut produsen harga sebesar P1 merupakan harga dibawah pasar dan tidak menguntungkan karena laba yang mereka peroleh sedikit dan bahkan akan merugi jika menjual lebih dari Q1. Pokok persoalannya sekarang adalah jumlah barang yang diminta melebihi persediaan barang yang ditawarkan oleh produsen. Apa solusinya ? Proses interaksi yang seperti apa yang akan dilakukan oleh konsumen dan produsen?

Konsumen akan rela membeli barang diatas harga pasar P1  karena dengan cara ini sajalah  mereka akan mendapatkan jumlah barang yang diinginkannya, sebaliknya produsen melihat adanya proses kenaikan harga pasar maka produsen akan menawarkan jumlah barang lebih banyak dengan harapan dapat meraup keuntungan lebih banyak. Dengan demikian harga akan perlahan-lahan merambat naik di atas P1.
Tingkat Harga Keseimbangan-1            Lihat Gambar 2, pada posisi ini harga pada P2 , jumlah barang yang diminta konsumen sebanyak Q3 sedangkan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen sebanyak Q4 dimana Q4 > Q3. Apa yang terjadi dengan kondisi seperti ini?
Dipandang dari sudut konsumen bahwa harga P2 merupakan harga yang tidak menguntungkan karena dengan harga sebesar P2 daya beli konsumen berkurang untuk mencukupi jumlah permintaannya. Dipandang dari sudut produsen harga sebesar P2 merupakan harga di atas pasar dan  menguntungkan karena laba yang mereka peroleh jauh lebih besar apalagi jika menjual lebih dari Q4. Pokok persoalannya sekarang adalah jumlah barang yang ditawarkan melebihi  dari jumlah barang yang diminta konsumen.. Apa solusinya ? Proses interaksi yang seperti apa yang akan dilakukan oleh konsumen dan produsen?
Produsen sadar jika harga yang ditawarkan terlalu tinggi konsumen akan kehilangan daya belinya dan bahkan konsumen akan lari mencari barang subsitusi/ pengganti karena barang yang ditawarkan terdahulu sudah tidak dapat terjangkau lagi. Disamping itu produsen juga akan mengalami pembengkakan pada biaya penyimpanan barang dan resiko kerusakan juga akan terjadi karena terlalu banyak penyimpan barang yang tidak kunjung laku di pasar. Akhirnya produsen mengambil kebijakan menurunkan harga agar tidak kehilangan konsumennya. Pada kondisi seperti ini harga barang mulai merangkak perlahan-lahan turun dan barang mulai terjangkau kembali untuk dibeli oleh konsumen.
Tingkat Harga Keseimbangan-3Dengan memahami proses pada Gambar 1 dan Gambar 2  kemudian akan terjadi apa yang disebut dengan Harga Kesimbangan pasar yaitu suatu tingkat harga yang disepakati oleh konsumen dan produsen tentang jumlah barang yang diminta oleh konsumen maupun jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Lihat Gambar 3. Harga keseimbangan tercipta dari perpotongan kurva permintaan dan penawaran (Eq ) dimana PE merupakan harga yang disepakati, QE merupakan jumlah barang yang diminta dan ditawarkan oleh kedua belah pihak baik konsumen maupun produsen.

No comments:

Back to top